Beberapa waktu terakhir ini rasanya adalah masa gelap dalam perjalanan hidup saya. Pergumulan yg menetap dan datang-pergi membuat saya begitu down dan merasa sudah tidak punya daya lagi untuk menghadapi hari2 saya.
Pergumulan yang menetap hingga saat ini adalah mengenai anak. Setelah keguguran Mei 2016 lalu memang saya belum hamil kembali, walaupun sudah dicoba dengan berbagai cara medis dan herbal. Saya merasa sangat lelah dan jenuh dengan penantian dan program2 hamil ini, saya juga udah pernah tulis tentang ini ya di postingan sebelumnya.
Minggu2 kemarin puncaknya segala kepenatan, kekhawatiran, keresahan hati saya. Efeknya saya tidak bersemangat melakukan apa2, berdoa, baca Alkitab, bekerja, bahkan melakukan pekerjaan rumah tangga sebagai kewajiban saja. Efek yg lain lagi saya jd gampang tersinggung, sensitif sekali dengan suami atau orang lain, marah2 dan ngomel tidak jelas alasannya.
Ya memang saya masih ke gereja untuk beribadah, tapi rasanya kosong dan hampa. Bahkan setiap lagu pujian yang dinyanyikan saya sangsikan dalam hati. Saya merasa bahwa berharap kepada Tuhan itu sia2. Sia2 saya menanti pertolongan Tuhan dan jawaban doa saya. Pernah suatu waktu ketika saya sendirian, terucap "Tuhan apakah benar tiada yg mustahil bagiMu? Kalo benar, mengapa Engkau tdk segera memberikan kehamilan untuk saya, padahal itu hal yg gampang bagiMu". Saya mulai meragukan rencana Tuhan bagi diri saya.
Kemarin hari Minggu saya juga beribadah, dengan setengah hati saya datang. Saat itu dalam hati kecil saya, saya berkata Tuhan jangan biarkan iman saya layu dan akhirnya mati, tolong tarik saya kembali. Kalo memang iman saya saat ini hanya bisa bertumbuh melalui mujizat, tolong kerjakanlah itu. Setelah itu saya mulai mencoba menikmati keindahan waktu beribadah seperti biasanya.
Beberapa hari ini meskipun masih up and down, tapi saya merasa Tuhan sedang menjagai iman saya, perlahan Dia menarik saya kembali mendekat kepadaNya meskipun kemanusiaan saya yg lemah sering mencoba melepaskan diri. Ketika saya masih enggan untuk berdoa, Dia sendiri yang menolong saya untuk berdoa, bahkan Dia mengerti walaupun yang keluar bukanlah kata2 tetapi hanyalah tetesan air mata.
Bagi siapapun yang membaca tulisan ini dan terbeban, tolong doakan saya ya. Atau siapa saja yang memiliki pergumulan yang sama mengenai perjuangan untuk hamil, mari silakan kontak saya dan kita bisa sama2 berbagi untuk saling menguatkan di dalam Tuhan.
-GBU readers-
I pray for you Jo, Tuhan sendiri yang tumbuhkan iman pengharapanmu, tetap berharap ya Jo. Tuhan sedang kerjakan mukzizat itu di dalam kamu.
BalasHapusAmin. Thx u kak Mega, kalo aku bisa ttp survive sampe hr ini itu jg krn doa kak Meg *hug*
BalasHapusAmin. Thx u kak Mega, kalo aku bisa ttp survive sampe hr ini itu jg krn doa kak Meg *hug*
BalasHapusHai kak rachel, aku baca blog yg ini mewek sendiri deh. Aku sendiri juga gitu, yg penting usaha kak, berserah tunggu timingnya Tuhan aja. Aku juga sering marah dan ngancem Tuhan kalau khilaf kok gak hamil2, sering telat berasa di PHP in. Tapi siapakah kita sih yang bisa Maksa2 Tuhan. Tetep berusaha aja deh. Kalau capek istirahat dulu, tapi segera semangat lagi. Kan kita mau bangun generasi nya Tuhan, jadi butuh ortu yg bermental baja.
BalasHapusSemangat kak rachel, u know, ceritamu akan jadi berkat kok. Mari sama2 bersabar
Hai Yudith. Boleh bagi kontak mu? Bisa email aku di racheljoanna88@gmail.com. Kita bisa saling share dan menguatkan. Sama2 punya pergumulan yg sama gt..hehe...
HapusHai Yudith. Boleh bagi kontak mu? Bisa email aku di racheljoanna88@gmail.com. Kita bisa saling share dan menguatkan. Sama2 punya pergumulan yg sama gt..hehe...
Hapussama donk kita....2hari ini kepikiran duch pengen buncit tapi buncitnya krna hamil...uda 2 tahun perkawinan berlum diijinkan Dia..aih sudahlah sabar saja mw gimana lagi ??
BalasHapusHai abeth, boleh bagi kontakmu? Qta bisa saling share untuk saling menguatkan. Email aja ke racheljoanna88@gmail.com
BalasHapusHai abeth, boleh bagi kontakmu? Qta bisa saling share untuk saling menguatkan. Email aja ke racheljoanna88@gmail.com
BalasHapus