Kamis, 30 September 2010

ANAK TUHAN DAN KARIRNYA

Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Allah menyediakan kelompok pekerjaan untuk manusia. Yang PERTAMA, pekerjaan untuk membangun tubuh Kristus (gereja yang visible ataupun invisible). Ini adalah pekerjaan yang hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang sudah dilahirbarukan oleh Roh Kudus dan mereka yang secara khusus mendapat panggilan Allah. Jenis pekerjaan pembangunan tubuh Kristus ini hanya dapat dikerjakan dengan "spiritual gifts" dari Allah (Roma 12, lKorintus 12, Ephesus 4, Galatia 5 dan sebagainya).

Yang KEDUA adalah kelompok pekerjaan yang tujuannya adalah untuk "memanusiakan manusia", seperti pendidikan, kedokteran, filsafat, musik, arts, psikologi, hukum, dan sebagainya. Untuk kelompok ini Allah memberikan talenta/bakat yang harus terus dikembangkan supaya manusia dapat menggarap area hidup tersebut dan dapat memuliakan Allah. Melalui musik yang agung misalnya, manusia dapat memasuki dimensi-dimensi hidup yang begitu dalam sehingga mereka lebih peka terhadap kehadiran dan karya Allah yang penuh keajaiban. Allah memanggil manusia untuk membebaskan setiap dimensi hidup dari jerat kesia-siaan (Roma 8:19-21)

KETIGA adalah kelompok pekerjaan yang tujuannya adalah untuk "mengenal, mengontrol (memanipulir secara benar), dan memakai hukum alam" demi tujuan menciptakan alat-alat yang dapat membantu kehidupan manusia. Ini juga pekerjaan yang membutuhkan talenta yang khusus (misalnya keahlian dalam fisika dan matematika) sehingga manusia dapat menciptakan alat-alat dan mesin-mesin (misalnya radio, telepon, komputer, mobil pesawat terbang, dan sebagainya) untuk menunjang kehidupan manusia. Untuk ini Allah memberikan mandat budaya kepada manusia untuk memenuhi, menaklukan dan mengerjakan bumi dengan segala isinya (Kejadian 1:28).

Yang KEEMPAT adalah kelompok dari jenis pekerjaan yang Allah "izinkan", yaitu pekerjaan yang pada dirinya tidak mempunyai makna khusus dalam tujuan penciptaan manusia kecuali untuk "melelahkan atau menyibukkan diri manusia" (Pengkhotbah 3:10). Dalam kelompok ini termasuk, misalnya, pekerjaan membuka toko kelontong, toko roti dan ice cream, restoran, bank, pabrik kain dan konfeksi, dan sebagainya. Memang, masing-masing juga membutuhkan bakat atau talenta, tetapi bakat atau talenta tersebut tidak mempunyai objektif yang secara khusus menjadi bagian integral tujuan penciptaan Allah. Pekerjaan-pekerjaan ini boleh ada, boleh juga tidak ada di dunia ini, dan sebenarnya hampir semua jenis pekerjaan ini sebenarnya diciptakan oleh "anak-anak dunia" dan akan terus bertambah. Nah, dalam konteks kelompok pekerjaan yang keempat inilah olahragawan seperti pemain tenis ada. Olahragawan bukanlah jenis pekerjaan yang punya objektif sebagai bagian integral penciptaan Allah. Bahkan, oleh karena pekerjaan ini tubuh manusia sebenarnya cenderung menjadi tidak sehat karena dipaksa dan dipacu lebih daripada yang sewajarnya.

Yang KELIMA adalah kelompok pekerjaan yang dibiarkan ada oleh Allah tetapi adalah sarana "anak gelap". Dalam kelompok pekerjaan ini termasuk, misalnya pekerjaan di pabrik rokok, pabrik miras, penerbit majalah porno, dsb. Hal ini tidak berbicara tentang pemilik usaha2 tersebut saja, tetapi juga mencakup pekerja / karyawan yang bekerja pada bidang2 tersebut.

diambil dari : http://www.gerejatoraja.com/catalogbertumbuh.7.html (dengan tambahan sesuai ceramah Pdt. Yakub Susabda)

Senin, 27 September 2010

AKU INGIN MEMILIKI IMAN SEPERTI SEORANG ANAK KECIL

Keponakan saya Emily memang masih berusia 3 th. Tapi dia begitu luar biasa, sangat pintar untuk anak seusianya tapi cukup ngeyel dan keras kepala ;p Ada satu hal dari diri Emily yang membuat saya malu dan tertegur.

Begini ceritanya, setiap kali ada keluarga yang sakit dia selalu berdoa untuk si sakit. Entah itu sakit perut, batuk, pilek, pusing, atau cuma luka tergores biasa sekalipun dia selalu berdoa seketika di depan si sakit. Dan setelah berdoa, dengan muka senang dia bertanya apakah si sakit sudah sembuh atau belum =) Dari peristiwa2 itu saya melihat iman yang tulus dari seorang anak kecil. Mungkin dia belum memahami siapa Tuhan dan bagaimana kasih serta kuasaNYA. Namun dia percaya bahwa ketika berdoa minta kesembuhan kpd Tuhan, Tuhan pasti akan mengabulkanNYA.

Iman seperti seorang anak kecil, aku ingin memilikinya.

Saya tertegur karena saya seringkali hanya berdoa sungguh2 ketika akan menghadapi suatu perkara besar. Seringkali saya hanya melibatkan Tuhan dalam hal2 besar. Namun, ketika berhadapan dengan hal2 sederhana dan dipandang kecil, saya mengandalkan si “aku”. Si “aku” bisa mengatasinya sendiri, si “aku” punya kemampuan yang hebat, si “aku” tidak perlu meminta pertolongan Tuhan. Padahal jelas2 Tuhan mau supaya saya mengandalkan DIA dalam setiap hal, besar atau kecil, penting atau remeh, berdampak panjang atau berdampak pendek, berat atau ringan, pelayanan “besar” atau “kecil”, dsb.

Iman seperti seorang anak kecil, aku ingin memilikinya.

Seperti dalam kisah Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15), anak itu bisa saja menolak untuk memberikan bekalnya ketika Andreas memintanya. Mungkin saja saat itu dia kuatir akan kelaparan kalo bekalnya diberikan. Namun, anak itu dengan rela memberikan bekalnya karena dia percaya bahwa sesuatu yang kecil akan menjadi sesuatu yang besar di tangan Tuhan-nya. Hasilnya, lima roti dan dua ikan menjadi makanan bagi lebih dari lima ribu orang, dan jangan lupa masih bersisa 12 bakul :p

Iman seperti seorang anak kecil, aku ingin memilikinya.

Jumat, 17 September 2010

PRIA SEPERTI APA YANG PANTAS DINANTIKAN ?

1. Menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri
- Dia akan terus mengasihi seseorang karena komitmennya kepada orang itu bukan karena apa yang dirasakannya (Filipi 2 : 3-4)
2. Bersukacita dalam hubungannya dengan Kristus
- Sukacitanya dalam Tuhan nyata dalam kehidupannya (Yohanes 15: 11)
3. Menjaga hubungan sebagaimana sepatutnya
- Ia berusaha mengampuni kesalahan – kesalahan yang dilakukan orang apdanya dan berusaha membereskan pelanggarannya sendiri. Ia tidak akan menyimpan dendam (Ibrani 12 : 14)
4. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan praktis orang lain
- Ia tertarik pada kesejahteraan orang lain dan rela memberi waktu, uang, dan tenaganya bagi keuntungan emreka (Efesus 4 : 32)
5. Membela yang benar
- Ia dikenal sebagai pria yang berintegritas oleh orang-orang yang bekerja dengan dia (Roma 2 : 10)
6. Menyelesaikan tanggung jawab yang Tuhan berikan
- Pria ini dapat diandalakan dan tetap melakukan tugas sekalipun sulit sampai semuanya selesai (I Korintus 4 : 2)
7. Mengerti pentingnya perasaan dan emosi
- Seorang pria yang lemah lembut itu baik keduanya. Ia dapat mengambil inisiatif untuk memimpin tetapi menyesuaikannya dengan tanggapan-tanggapan yang lembut terhadap perasaan orang lain (kolose 3 : 12)
8. Lari dari pencobaan untuk berkompromi
- Pria ini menghindari perkataan yang mungkin dapat memicu perselisihan. Pria ini tidak mengizinkan emosi mengendalikannya dan tidak mengizinkan kemarahan menghancurkannya (Amsal 25 : 28)



(Lady in Waiting)

Rabu, 01 September 2010

PELECEHAN SEKSUAL

Pelecehan seksual... Setiap wanita di Indonesia pasti pernah mengalaminya, paling tidak satu kali saja. Tatapan mata mesum, kata2 tdk senonoh dari pria2 tdk bertanggung jawab, sampai tindakan pelecehan secara langsung.
Hampir tiap hari saya berada di jalan, saya ke kampus naik bis kota dan perlu menunggu di halte. Saya sudah mengalami pelecehan dalam berbagai bentuk beberapa kali. Bentuk pelecehan yang paling sering saya alami adalah tatapan mata mesum (padahal cara saya berpakaian juga cukup sopan dan tidak “mengundang” @.@), entah itu di kampus, jalan atau bis kota.
Suatu hari di bis kota saat pulang, saya duduk di bagian dekat pintu. Tiba2 ada seorang kakek (saya sebut kakek krn memang dia sudah tua dan renta) yang akan turun. Tanpa saya duga, kakek itu menyentuh  ujung paha saya dekat lutut. Saya tau kakek itu SENGAJA melakukannya, tidak ada alasan dia salah memegang tiang untuk pegangan turun, karena jarak tiang dan kaki saya cukup jauh. It such a nightmare!!! *sigh*
Sampe2 kondektur itu geleng2 memandang kakek yang turun td, dan kondektur itu juga bengong liat saya yang gak bereaksi entah itu menendang atau mengumpat kakek itu.
Ya, saya memang hanya diam dan terus memandang ke luar jendela. Saya tidak tau harus bereaksi apa, mau menendang, maki2, marah2 wonk kakek itu jg dah turun... Percuma saja...
Sampai beberapa menit kemudian, Roh Kudus memulihkan dan menghiburkan saya... DIA berkata bahwa saya harus mengampuni kakek itu, saya tidak berhak untuk membalas. Pembalasan adalah hak Tuhan. Di saat saya tidak bisa membela diri, Tuhanlah yang akan membela saya. DIA akan bertindak dengan cara-Nya.
Dengan berat hati dan tetap diam merenung, saya berkata dalam hati saya, “Tuhan, ampuni kakek itu, saya menyesalkan dia mau dipakai oleh setan.”
Legaaaaaaaaaaaaaaaaaa............... :))
Pengampunan itu memulihkan. Memang tidak gampang untuk mengampuni ketika kita dirugikan, bahkan mustahil untuk mengampuni orang yg tidak kita kenal.
Tapi karena saya telah diampuni oleh Allah, saya harus bisa mengampuni juga :)
Dari peristiwa itu juga saya belajar bahwa nilai diri saya tidak berkurang sedikitpun di hadapan Tuhan, saya tetap anak yang dikasihi-Nya dan telah dibayar sendiri oleh hidup-Nya. Saya tetap kudus di hadapan-Nya.
Aaahh tp kan cuma dipegang gitu aja, ya gak berpengaruh apa2 donk di hadapan Tuhan... kan gak sampe diperkosa atau bener2 dilecehkan scr seksual....
Hmm.... apapun yang akan terjadi pada diri saya, entah itu pelecehan seksual yang berat sekalipun, saya tetap biji mata-Nya. Saya kudus di hadapan Tuhan tidak dipengaruhi atas apa yang saya atau orang lain perbuat atas diri saya, saya kudus di hadapan-Nya karena DIA sendiri yang menguduskan saya.
My dearest LORD, dari peristiwa cukup menjijikkan itu saya belajar sesuatu yang indah. Trima kasih untuk peneguhan bahwa saya berharga di mata-Mu... :)