Rabu, 22 Maret 2017

Bukan Perkara Menang atau Kalah

Kalau urusan hamil dan punya anak itu adalah sebuah kompetisi, maka aku sudah sangat kalah.

Ya, sangat kalah. Karena banyak dari mereka entah yg kukenal atau hanya kuketahui saja, yang menikah setelah aku kini sudah menimang bayi mereka. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang setelah menikah bulan berikutnya langsung mendapat 2 garis.

Bulan Maret ini jadi bulan yang galau buatku, karena di bulan ini setaun lalu aku positif hamil. Suatu kegembiraan yang tidak terkira ketika mendapati 2 garis itu. Namun kenyataannya harus kuret di uk 9W.
Ketika sedang sendirian, sering aku bertanya kepada Tuhan kenapa mereka yg "tidak berusaha" tetapi Tuhan berikan dengan cepat? Sedangkan aku yg sudah mengusahakan sedemikian rupa namun tidak juga Engkau beri?

Namun siapakah aku ini hingga berani menggugat kedaulatan Tuhan? DIA mau memberikan kepada siapa itu adalah murni hak dan kedaulatanNya saja. Demikian juga DIA memberi atau tidak memberi kepadaku itu adalah juga kedaulatanNya.

Tuhan, doaku hanya beri aku kesabaran, keberserahan penuh pada KuasaMu sambil aku juga melakukan bagianku untuk mengusahakan. Jangan biarkan iman ini layu, tetapi jadikan imanku semakin bertumbuh justru karena ujian ini.

Kalau urusan hamil dan punya anak itu bagaikan sebuah kompetisi lari, meskipun kalah aku tetap harus menyelesaikan pertandinganku sampai garis akhir.

2 komentar:

  1. Puji Tuhan ya urusan hamil gini bukan kompetisi, klise mungkin yang aku bilang tapi semua indah pada waktunya, tetap berharap Jo, pengharapanmu dalam Tuhan gak akan mengecewakan.

    BalasHapus
  2. Yap kak Mega, semua indah pada waktuNya. Aku lagi bergumul jg apakah pny anak mmg kehendak Tuhan utk pernikahanku. Nanti deh aku bikin tulisan 😊

    BalasHapus