1. Menangani Sisa
Kemarahan
Jika kita
punya banyak kemarahan saat kanak2, terutama kepada ortu kebanyakan kemarahan
itu bersisa hingga dewasa. Penyebab seseorang jadi cuek dengan kemarahan antara
lain adalah anak2 tidak boleh marah sewaktu kecil (akan tambah dimarahi ortu
kalo anak itu marah, ada lho yang kayak gini... :<). Sehingga kemarahan itu
tersimpan sejak kecil. Bahaya marah yang tersimpan yaitu ketika dewasa terjadi
gangguan pada emosinya - tidak bisa membedakan antara marah, sedih dan cemas.
Contoh : Seorang istri tau suaminya selingkuh, sebenarnya
dia marah tapi yang keluar adalah tangisan... (ini contoh dr Pak Jul lho...)
Solusi lain untuk mengelola kemarahan adalah self-talking
yaitu mengungkapkan kemarahan kpd Tuhan dalam doa. Metode ini digunakan bila
kita sebenarnya marah tp tidak berdaya krn misalnya marah kepada atasan, dsb. Cara lain untuk
mengelola kemarahan adalah dengan menemui orang yang berkonflik dengan anda
untuk menangani akar kemarahan. Hal ini dalam dunia konseling disebut Terapi
Inkarnasi : pemulihan dimulai dengan inisiatif untuk berdamai. Hal yang
dilakukan adalah ucap syukur atas orang yang berkonflik dengan kita itu (bagaikan
betadine :p ), dan belajar dari teladan Yusuf yaitu menyusun memori, berdoa,
memulihkan diri, menemui dan mengungkapkan.
Ayat 27 berkata bahwa ketika kita marah
jangan beri kesempatan kepada iblis, contohnya membayangkan saat2 yang membuat
jadi marah sehingga iblis bisa pake itu untuk memprovokasi (emang tu si iblis
tukang provokator ulung ;p). Jika sisa kemarahan disimpan akan membuat hati dan
komunikasi menjadi sakit, ujung2nya merusak sistem pernikahan, keluarga, dan
sahabat.
2. Wujud2 Kemarahan
a. Inferior
(Minder) : penyebabnya adalah tumbuh dari kecil dengan perasaan tak
berdaya.
Cara menubah ketakutan menjadi kekuatan : menulis/cerita
kepada orang yg dapat dipercayai ttg kelemahan2 pribadi (mengakui dng berani
siapa diri kita).
b. Mudah marah
: termasuk mudah tersinggung krn hal2 kecil
Karena sebagian energi diserap dr kemarahan2 yang terpendam
sehingga menghabiskan energi positif, akibatnya pikiran gampang sempit, susah
memaafkan dan pendendam.
c. Sulit
menyatakan emosi marah pada orang yang punya otoritas (meskipun
sangat jengkel).
Simpanan ni bisa mengungkit kembali kemarahan pada ortu
yang sejak lama terpendam.
d. Gampang
curiga atau
jatuh dalam “mind-reading” (membaca pikiran orang)
Contoh : kata2 dalam hati “jangan2 dia tu...”, “Dia mau
mempermalukan saya...”
Mind-reading menjauhkan kita scr emosi kepada orang yang
dicintai/dihormati.
e. Mudah tidak
puas dan terperosok dalam kompetisi yang tidak sehat
Ciri2 : mudah cemburu / posesif
f.
Mudah meledak saat ada peristiwa pencetus yg
berat, misalnya pasangan selingkuh, dll.
3. Penanganan Sisa2
Kemarahan
a.
Sadari peristiwa2 dan orang yang membuat anda
marah, lalu akui perasaan itu dng jujur lewat self-talk.
Cara ini memang sulit, krn memori2 itu mungkin sudah kita
simpan dan “lupakan”. Syaratnya : hati yang baru oleh Roh Kudus/kelahiran baru,
krn kemanusiaan kita terbatas shg pengampunan juga terbatas.
b.
Menuliskan pengalaman
Menulis itu menyembuhkan, menulis adalah saluran ekspresi2
jiwa. Ciri2 orang yang pulih : mengingat tp tdk merasa sakit lg.
c.
Temui sahabat yang dewasa scr emosi u/ berbagi
d.
Temui konselor profesional, makin besar luka
makin besar daya pengampunan yang dibutuhkan.
e. Berbuatlah
baik kpd mereka yang melukai anda.
Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah kunci kemenangan
dari luka dan amarah kita.
Ini juga kan yang diajarkan Allah dan dilakukan Allah
sendiri, membalas kejahatan manusia dengan kebaikanNya. Coba pikirkan, yang
dijahati itu Allah, yang njahatin manusia, tapi Pihak yang dijahatin malah
memberi kebaikan dengan limpah kepada yg jahatin. Bener2 kasih karunia ^^
Tambahan untuk poin (e) :
1 cara mendisiplin anak (Lukas 15) : anak menjengkelkan,
tp ortu malah beri kebaikan (mis : hadiah). Sehingga anak akan belajar ttg cnta
yang tak bersyarat, ujung2nya Kasih Allah yang tak bersyarat itu.. =)
Saya baru menyadari bahwa kebanyakan orang sulit menerima
kasih Allah yang gak bersyarat krn sejak kecil mereka dicintai jika berbuat
baik saja.
Sekian chapter 2 ^^ Kiranya jadi berkat n ayo belajar buat
mengekspresikan kemarahan dengan sehat J
wow...nice blog... salam kenal yah...
BalasHapusvisit n follow my blog if u want to.. thx :)
thx !! salam kenal juga pinknut ^^
BalasHapusYes, i'll visit your blog :))
hii rachel. thx ud visit blog gw.. slm kenl ya ^^
BalasHapusayo rajin nulis lg, dtunggu tulisan2 yg bagus =)
GBU ya ^^
@leni : Yupp sama2 ! Pengen nulis2 lagi tp koq seakan keabisan waktu yaaa.. (excuse siy :p)
BalasHapushehe...
Gbu too Sist!
wahahhaa samaa... spt nya tlalu byk kegiatan ya ^^
BalasHapustp tetap luangkan sdikit wkt utk makan Vitamin B = Blogging xoxo
GBU too =)
Tidur, makan, fesbukan, dll..hahahaa....
BalasHapusyup. Keep writing ^^