Bbrp hari lalu tepatnya hari Selasa 24 Mei 2011 saya
punya kesempatan buat dateng di seminar-nya Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div,
M.Si. (makasiiiii bgt buat Ci Benita yang dah ngajakin :D). Judul seminar ini sebenarnya
terkesan biasa tp isinya pentiiing bgt : MENGATASI
SISA KEMARAHAN YANG TERSEMBUNYI. Acara seminar ini juga sekalian launching Griya Konseling “Pelikan” di Solo. Clap
clap clap.... Hopes that counseling centre would be a blessing for Solo :)
Karena bahasan materinya cukup puanjaaang, so saya coba
membagi jadi 2 bagian. Biar gak bosen bacanya n bs lebih detil + dikasih contoh
:)
Cekidot!
Ayat Alkitab yang diambil buat tema ini dari Efesus 4:25-27, 31.
(25) Karena itu
buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita
adalah sesama anggota
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
(27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis
(31) Segala
kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan
Pada ayat di atas, terkesan adanya paradoks/kontadiksi
yaitu antara tidak boleh marah (ay 31) dan boleh marah (26) dengan syarat di ayat 27
yaitu jangan beri kesempatan kepada iblis.
Sebenarnya marah itu apa siy ?
Marah adalah emosi yang normal bagi manusia. Dalam kasus
tertentu kita boleh marah dan harus marah. Kemarahan ada 2 macam : divine anger dan human anger. Kemarahan ada yang baik dan membangun (divine anger)
dan ada yang merusak dan menghancurkan.
Dalam Alkitab,
salah satu sifat Tuhan yang menonjol adalah marah / murka, tp jelas tujuan
kemarahan itu untuk menegur umat-Nya yang berbuat dosa.
1.
Bahaya Kemarahan
Kemarahan yang
berbahaya dan merusak adalah jika terlalu sering marah dan terlalu dalam karena
sudah lama disimpan à akan menyerang orang lain.
Bbrp bahaya
kemarahan menurut riset Harvard Medical School adalah kemarahan menggandakan resiko serangan jantung dibanding orang yang
bisa mengendalikan kemarahannya.
2.
Pola Kemarahan
A. Meledak ke dalam
Orang2 introvert biasanya punya pola
kemarahan seperti berikut ini, dan pelampiasannya bisa mengurung diri, menyalahkan diri, menghukum diri, dsb.
Ada 3 cara :
1)
Disangkal : kemarahan akan berbalik kepada
diri sendiri. Biasanya terjadi waktu kecil sering dilakukan terhadap ortu.
Gejalanya suka menyalahkan
diri untuk kesalahan pasangan, atasan atau orang yang anda takuti; orang lain
merasa kita marah, tapi kita bilang tidak marah.
2)
Ditekan / dipendam : orang akan menganggap
anda orang yang sabar, namun sebenarnya tidak. Sebab biasanya akan melampiaskan
kemarahan itu pada sesuatu yang “aman” / tidak kentara bagi orang lain (ct : makan
dan merokok berlebihan, memukul binatang, dll).
3)
Dilupakan : cara ketiga ini banyak orang
mengalami, berusaha melupakan kemarahan tapi ingatlah bahwa ini tidak mungkin. Energi kemarahan
sudah merasuk ke dalam diri sehingga akan meledak ketika ada faktor pencetus
datang.
B.
Meledak ke luar
Reaksi marah keluar dalam beberapa wujud
seperti : memukul
benda/orang, berteriak/memaki.
Hal2 tsb bisa memberikan kelegaan
sementara tapi tidak pernah menyelesaikan akar penyebab kemarahan. Biasanya
masalah akan berulang kembali dan perilaku tersebut menjadi sifat, sehingga
dikenallah orang ini si pemarah.
C.
Mengelola kemarahan
Caranya buang sikap cuek dan belajarlah
marah, yaitu dengan mengakui kemarahan pada waktu yang tepat dan dengan asertif
(Asertif =
menyatakan kemarahan dengan kata2 yang tidak menyerang orang lain/diri
sendiri).
Misalnya :
“Saya merasa marah karena...”
“Saya sangat tersinggung karena...”
Ketika mengatakan “Saya
marah”, maka energi kemarahan akan keluar.
Cukup sekian untuk chapter 1-nya yah, saya
udah ngantuk n cuapeee sekali n besok harus brngkt kerja pagi2.
Sebelom chapter 1 ditutup, saya mau ambil
penerapan dulu ah :p Saya mau belajar marah :D Caranya dengan tidak
memendam/menyangkal kemarahan saya, saya sering buanget lho menyangkal kalo
saya sbenernya memang marah, hehe. Tp juga bukan berarti mengeluarkan kemarahan dengan seenaknya alias beri kesempatan kepada iblis, bapa segala dusta itu :P
Bersambung di Chapter
2 !
See yaaa………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar