Pelecehan seksual... Setiap wanita di Indonesia pasti pernah mengalaminya, paling tidak satu kali saja. Tatapan mata mesum, kata2 tdk senonoh dari pria2 tdk bertanggung jawab, sampai tindakan pelecehan secara langsung.
Hampir tiap hari saya berada di jalan, saya ke kampus naik bis kota dan perlu menunggu di halte. Saya sudah mengalami pelecehan dalam berbagai bentuk beberapa kali. Bentuk pelecehan yang paling sering saya alami adalah tatapan mata mesum (padahal cara saya berpakaian juga cukup sopan dan tidak “mengundang” @.@), entah itu di kampus, jalan atau bis kota.
Suatu hari di bis kota saat pulang, saya duduk di bagian dekat pintu. Tiba2 ada seorang kakek (saya sebut kakek krn memang dia sudah tua dan renta) yang akan turun. Tanpa saya duga, kakek itu menyentuh ujung paha saya dekat lutut. Saya tau kakek itu SENGAJA melakukannya, tidak ada alasan dia salah memegang tiang untuk pegangan turun, karena jarak tiang dan kaki saya cukup jauh. It such a nightmare!!! *sigh*
Sampe2 kondektur itu geleng2 memandang kakek yang turun td, dan kondektur itu juga bengong liat saya yang gak bereaksi entah itu menendang atau mengumpat kakek itu.
Ya, saya memang hanya diam dan terus memandang ke luar jendela. Saya tidak tau harus bereaksi apa, mau menendang, maki2, marah2 wonk kakek itu jg dah turun... Percuma saja...
Sampai beberapa menit kemudian, Roh Kudus memulihkan dan menghiburkan saya... DIA berkata bahwa saya harus mengampuni kakek itu, saya tidak berhak untuk membalas. Pembalasan adalah hak Tuhan. Di saat saya tidak bisa membela diri, Tuhanlah yang akan membela saya. DIA akan bertindak dengan cara-Nya.
Dengan berat hati dan tetap diam merenung, saya berkata dalam hati saya, “Tuhan, ampuni kakek itu, saya menyesalkan dia mau dipakai oleh setan.”
Legaaaaaaaaaaaaaaaaaa............... :))
Pengampunan itu memulihkan. Memang tidak gampang untuk mengampuni ketika kita dirugikan, bahkan mustahil untuk mengampuni orang yg tidak kita kenal.
Tapi karena saya telah diampuni oleh Allah, saya harus bisa mengampuni juga :)
Dari peristiwa itu juga saya belajar bahwa nilai diri saya tidak berkurang sedikitpun di hadapan Tuhan, saya tetap anak yang dikasihi-Nya dan telah dibayar sendiri oleh hidup-Nya. Saya tetap kudus di hadapan-Nya.
Aaahh tp kan cuma dipegang gitu aja, ya gak berpengaruh apa2 donk di hadapan Tuhan... kan gak sampe diperkosa atau bener2 dilecehkan scr seksual....
Hmm.... apapun yang akan terjadi pada diri saya, entah itu pelecehan seksual yang berat sekalipun, saya tetap biji mata-Nya. Saya kudus di hadapan Tuhan tidak dipengaruhi atas apa yang saya atau orang lain perbuat atas diri saya, saya kudus di hadapan-Nya karena DIA sendiri yang menguduskan saya.
My dearest LORD, dari peristiwa cukup menjijikkan itu saya belajar sesuatu yang indah. Trima kasih untuk peneguhan bahwa saya berharga di mata-Mu... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar