Posting sebelumnya kita bicara tentang pentingnya
pelayanan anak, dasar di Alkitab dan apa teladan Tuhan Yesus dalam hal ini (di SINI). Di
posting ini kita akan bahas secara lebih khusus tentang Pelayanan Sekolah
Minggu. Sekolah Minggu (SM)
adalah bentuk utama dari Pelayanan kepada anak-anak di dalam lingkungan gereja. Ada 2 poin yang akan secara khusus saya
bahas, yaitu tentang sejarah SM dan Pentingnya Pelayanan SM.
A.
SEJARAH SEKOLAH MINGGU
Bila kita berbicara tentang Sekolah Minggu, mau tidak
mau kita akan menyinggung nama Robert Raikes. Beliau adalah tokoh pencetus
gerakan Sekolah Minggu di Inggris. Pada akhir abad 18, Inggris sedang dilanda
krisis ekonomi yang parah. Setiap orang bekerja keras termasuk anak-anak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat itu, Robert yang berproesi sebagai wartawan
sedang bertugas meliput berita tentang anak-anak gelandangan bagi sebuah koran.
Robert sangat prihatin karena anak-anak itu harus bekerja dari hari
Senin sampai Sabtu. Hari Minggu
adalah satu-satunya hari libur yang mereka habiskan untuk bersenang-senang. Karena tidak berpendidikan, anak-anak itu menjadi
liar, bermabuk-mabukan dan melakukan kejahatan. Melihat itu semua, Robert
bertekad untuk mengubah keadaan. Ia mencoba mengundang anak-anak itu berkumpul
di dapur milik Ibu Meredith. Selain diberikan makanan, mereka juga diajarkan sopan santun termasuk
membaca dan menulis. Namun, hal
paling indah yang diterima anak-anak di situ adalah kesempatan mendengar
cerita-cerita Alkitab.
Awalnya, pelayanan ini tidak mudah. Banyak anak yang
datang dengan keadaan sangat kacau. Namun, dengan disiplin Robert mengajar
mereka. Kadang mereka harus dipukul, tetapi itu dilakukan dengan cinta kasih.
Perlahan, anak-anak itu mau dididik dengan baik. Perjuangan yang sulit tapi
melegakan. Setelah 4 tahun berlalu, jumlah anak-anak yang datang ke
sekolah hari minggu terhitung mencapai 250.000 anak di seluruh Inggris di berbagai kota. Mula-mula gereja tidak
mau mengakui gerakan Sekolah Minggu ini. Tetapi karena kegigihan Robert dan
atas bantuan dari John Wesley (pendiri gereja Methodis), akhirnya gerakan ini
bisa diterima oleh gereja Methodis dan gereja lainnya.
Dari pelayanan ini, Inggris tidak hanya terselamatkan
dari revolusi sosial, tetapi juga dari generasi yang tidak mengenal Tuhan.
Gerakan Sekolah Minggu ini akhirnya menajalr ke berbagai tempat di dunia,
termasuk Indonesia.
B.
PENTINGNYA PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
Dari sejarah Sekolah Minggu di Inggris tersebut,
dapat kita simpulkan bahwa bentuk pelayanan seperti itu kepada anak-anak adalah
penting karena mampu menyelamatkan Inggris di masa depan. Kita melihat bahwa
dampak pelayanan itu tidak hanya dirasakan saat itu saja, tetapi juga sampai di
waktu mendatang (punya dampak jangka panjang).
Demikian halnya, pelayanan Sekolah Minggu di gereja
adalah bentuk pelayanan yang penting, tidak boleh diabaikan, dianggap remeh dan
tidak boleh sembarangan dalam mengelolanya. Untuk ini saya menyukai sebuah
ungkapan yang saya dapatkan dari sebuah web : “ Gereja yang tidak memperhatikan pelayanan anak, akan melihat
sendiri hasilnya dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan, tetapi gereja yang
memperhatikan pelayanan anak akan memetik buahnya dalam kurun waktu yang sama,
bahkan jauh sebelumnya. “
Apa pentingnya
pelayanan Sekolah Minggu (SM) bagi gereja ?
1. Pelayanan SM adalah Pilar dasar untuk mengenalkan anak-anak terhadap
Tuhan
Melalui SM, anak-anak
diajar untuk mengenal siapa Allah. Mereka juga diajarkan mengenai karya
penciptaan alam semesta oleh Allah, sampai pada karya Tuhan Yesus di kayu
salib. Anak-anak itu juga diajak untuk melihat apa karya Tuhan dalam hidupnya
dan keluarganya.
2.
Pelayanan SM menentukan masa depan dan
keberlangsungan gereja
Apa yang akan terjadi bila
sebuah gereja dipimpin oleh orang-orang yang mengaku Kristen tetapi tidak lahir
baru, tidak mencintai Tuhan dan tidak mengerti apapun mengenai Alkitab (karena
tidak pernah dididik sejak kecil) ? Bayangkan seperti apa jadinya gereja itu.
Atau lebih parahnya lagi (walaupun sebenarnya sama saja), sebuah gereja harus
tutup karena kehilangan generasi
penerusnya.
3.
Pelayanan SM membantu memberikan
pengajaran moral kepada anak-anak
Memang benar bahwa bukan
hanya gereja saja yang mampu memberikan pengajaran moral kepada anak-anak.
Namun, menurut pengamatan saya ada hal yang secara khusus membedakan pengajaran
moral (berbuat baik) di gereja dan di luar gereja, yaitu titik berangkat
perbuatan baik itu dilakukan.
Di dalam gereja, anak-anak
diajar melakukan perbuatan baik dengan titik berangkat alasan mereka melakukannya, atau identik dengan kata “karena...”. Sedangkan di luar gereja,
anak-anak diajar melakukan perbuatan baik dengan titik berangkat tujuan mereka melakukannya, atau
identik dengan kata “supaya...”. Sebagai
contoh, di luar gereja anak-anak diajar untuk saling menyayangi, tidak memusuhi
teman dengan maksud supaya mereka juga disayangi dan diterima oleh teman-teman
mereka. Anak-anak diajar untuk tidak
mencuri, berbohong, dsb supaya mereka tidak dihukum, dikucilkan karena
merugikan orang lain, dll. Di dalam gereja, anak-anak diajar untuk saling
menyayangi karena dia telah lebih dulu disayangi Tuhan. Mereka diajar untuk
tidak mencuri dan perbuatan buruk lain karena itu semua dosa dan Tuhan tidak
senang.
Continue (Children Ministries Part III – Guru Sekolah Minggu dan Teladannya)
Sumber :
http://sekolahmingguanak.blogspot.com/
http://www.perkantasjatim.org/index.php?g=articles&id=71
thank u so much say uda sharing2. aku sll suka postinganmu ttg anak :)
BalasHapusMakasih cici....prakteknya ga segampang nulis nya yach....hehehe :)
BalasHapus