Minggu, 08 Januari 2012

CHILDREN MINISTRIES – Part II


         Posting sebelumnya kita bicara tentang pentingnya pelayanan anak, dasar di Alkitab dan apa teladan Tuhan Yesus dalam hal ini (di SINI). Di posting ini kita akan bahas secara lebih khusus tentang Pelayanan Sekolah Minggu. Sekolah Minggu (SM) adalah bentuk utama dari Pelayanan kepada anak-anak di dalam lingkungan gereja. Ada 2 poin yang akan secara khusus saya bahas, yaitu tentang sejarah SM dan Pentingnya Pelayanan SM.
A.   SEJARAH SEKOLAH MINGGU
                Bila kita berbicara tentang Sekolah Minggu, mau tidak mau kita akan menyinggung nama Robert Raikes. Beliau adalah tokoh pencetus gerakan Sekolah Minggu di Inggris. Pada akhir abad 18, Inggris sedang dilanda krisis ekonomi yang parah. Setiap orang bekerja keras termasuk anak-anak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat itu, Robert yang berproesi sebagai wartawan sedang bertugas meliput berita tentang anak-anak gelandangan bagi sebuah koran. Robert sangat prihatin karena anak-anak itu harus bekerja dari hari Senin sampai Sabtu. Hari Minggu adalah satu-satunya hari libur yang mereka habiskan untuk bersenang-senang. Karena tidak berpendidikan, anak-anak itu menjadi liar, bermabuk-mabukan dan melakukan kejahatan. Melihat itu semua, Robert bertekad untuk mengubah keadaan. Ia mencoba mengundang anak-anak itu berkumpul di dapur milik Ibu Meredith. Selain diberikan makanan, mereka juga diajarkan sopan santun termasuk membaca dan menulis. Namun, hal paling indah yang diterima anak-anak di situ adalah kesempatan mendengar cerita-cerita Alkitab.
                Awalnya, pelayanan ini tidak mudah. Banyak anak yang datang dengan keadaan sangat kacau. Namun, dengan disiplin Robert mengajar mereka. Kadang mereka harus dipukul, tetapi itu dilakukan dengan cinta kasih. Perlahan, anak-anak itu mau dididik dengan baik. Perjuangan yang sulit tapi melegakan. Setelah 4 tahun berlalu, jumlah anak-anak yang datang ke sekolah hari minggu terhitung mencapai 250.000 anak di seluruh Inggris di berbagai kota. Mula-mula gereja tidak mau mengakui gerakan Sekolah Minggu ini. Tetapi karena kegigihan Robert dan atas bantuan dari John Wesley (pendiri gereja Methodis), akhirnya gerakan ini bisa diterima oleh gereja Methodis dan gereja lainnya.
                Dari pelayanan ini, Inggris tidak hanya terselamatkan dari revolusi sosial, tetapi juga dari generasi yang tidak mengenal Tuhan. Gerakan Sekolah Minggu ini akhirnya menajalr ke berbagai tempat di dunia, termasuk Indonesia.


B.    PENTINGNYA PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
                Dari sejarah Sekolah Minggu di Inggris tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bentuk pelayanan seperti itu kepada anak-anak adalah penting karena mampu menyelamatkan Inggris di masa depan. Kita melihat bahwa dampak pelayanan itu tidak hanya dirasakan saat itu saja, tetapi juga sampai di waktu mendatang (punya dampak jangka panjang).
                Demikian halnya, pelayanan Sekolah Minggu di gereja adalah bentuk pelayanan yang penting, tidak boleh diabaikan, dianggap remeh dan tidak boleh sembarangan dalam mengelolanya. Untuk ini saya menyukai sebuah ungkapan yang saya dapatkan dari sebuah web : “ Gereja yang tidak memperhatikan pelayanan  anak, akan melihat sendiri hasilnya dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan, tetapi gereja yang memperhatikan pelayanan anak akan memetik buahnya dalam kurun waktu yang sama, bahkan jauh sebelumnya.

Apa pentingnya pelayanan Sekolah Minggu (SM) bagi gereja ?
1.       Pelayanan SM adalah Pilar dasar untuk mengenalkan anak-anak terhadap Tuhan
           Melalui SM, anak-anak diajar untuk mengenal siapa Allah. Mereka juga diajarkan mengenai karya penciptaan alam semesta oleh Allah, sampai pada karya Tuhan Yesus di kayu salib. Anak-anak itu juga diajak untuk melihat apa karya Tuhan dalam hidupnya dan keluarganya. 
2.       Pelayanan SM menentukan masa depan dan keberlangsungan gereja
           Apa yang akan terjadi bila sebuah gereja dipimpin oleh orang-orang yang mengaku Kristen tetapi tidak lahir baru, tidak mencintai Tuhan dan tidak mengerti apapun mengenai Alkitab (karena tidak pernah dididik sejak kecil) ? Bayangkan seperti apa jadinya gereja itu. Atau lebih parahnya lagi (walaupun sebenarnya sama saja), sebuah gereja harus tutup karena kehilangan  generasi penerusnya.
3.       Pelayanan SM membantu memberikan pengajaran moral kepada anak-anak
           Memang benar bahwa bukan hanya gereja saja yang mampu memberikan pengajaran moral kepada anak-anak. Namun, menurut pengamatan saya ada hal yang secara khusus membedakan pengajaran moral (berbuat baik) di gereja dan di luar gereja, yaitu titik berangkat perbuatan baik itu dilakukan.
           Di dalam gereja, anak-anak diajar melakukan perbuatan baik dengan titik berangkat alasan mereka melakukannya, atau identik dengan kata “karena...”. Sedangkan di luar gereja, anak-anak diajar melakukan perbuatan baik dengan titik berangkat tujuan mereka melakukannya, atau identik dengan kata “supaya...”. Sebagai contoh, di luar gereja anak-anak diajar untuk saling menyayangi, tidak memusuhi teman dengan maksud supaya mereka juga disayangi dan diterima oleh teman-teman mereka. Anak-anak diajar untuk tidak mencuri, berbohong, dsb supaya mereka tidak dihukum, dikucilkan karena merugikan orang lain, dll. Di dalam gereja, anak-anak diajar untuk saling menyayangi karena dia telah lebih dulu disayangi Tuhan. Mereka diajar untuk tidak mencuri dan perbuatan buruk lain karena itu semua dosa dan Tuhan tidak senang. 


Continue (Children Ministries Part IIIGuru Sekolah Minggu dan Teladannya)


Sumber : 
http://sekolahmingguanak.blogspot.com/
http://www.perkantasjatim.org/index.php?g=articles&id=71

2 komentar:

  1. thank u so much say uda sharing2. aku sll suka postinganmu ttg anak :)

    BalasHapus
  2. Makasih cici....prakteknya ga segampang nulis nya yach....hehehe :)

    BalasHapus