Selasa, 06 September 2011

BUKTI CINTA ORTU KEPADA ANAK : MENDIDIK ANAK DENGAN POLA ASUH YANG BENAR


Pola asuh yg tepat adalah pola asuh yang didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dasar : Hakim-Hakim 13:1-14
1 orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya.
2  pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak.
3  dan malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
4  oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
5  sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."
6  kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.
7  tetapi ia berkata kepadaku: engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah."
8 ¶  lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: "ya tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu.”
9  maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.
10  kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya: "orang yang datang kepadaku baru-baru ini menampakkan diri pula kepadaku."
11  lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya: "Engkaukah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?" jawabnya: "benar!"
12  lalu kata Manoah: "dan apabila terjadi yang kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?"
13  jawab malaikat TUHAN itu kepada Manoah: "perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang kukatakan kepadanya
14  janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. ia harus berpegang pada segala yang kuperintahkan kepadanya."



Dari nats tersebut, dapat diketahui bahwa keluarga manoah punya masalah bahwa istrinya mandul (ay 2) dan saat itu bangsa Israel sedang dijajah oleh Filistin selama 40 tahun. Namun, di tengah persoalan-persoalan itu Allah memberitahu bahwa mereka akan memiliki anak dan anak itu akan menjadi nazir Allah untuk membebaskan Israel dari jajahan Filistin. 

Untuk meresponi janji Allah itu, kemudian mereka bertanya kepada Allahagaimana mereka harus mendidik anak itu. Allah memberitahu bahwa anak itu harus hidup dalam perintah Allah dan itu harus dimulai dulu dari ibunya (tidak boleh minum anggur, makanan yg haram, dsb). Pada akhirnya Samson membebaskan Israel dan menyelamatkan bangsanya. Hal itu juga dipengaruhi oleh peran orang tua Samson dalam mendidik dan mengasuh Samson.
 
Kisah itu adalah sebuah contoh orang tua yang memperhatikan cara mendidik anaknya dan itulah yang harus jadi teladan bagi setiap orang percaya sehingga anak bisa menjalankan panggilan Allah dengan baik. 

Mengapa orang tua perlu memperhatikan pola asuh mereka kepada anak-anak ?
  •   Anak-anak merupakan anak perjanjian sehingga orang tua harus sungguh-sungguh mendidik sehingga anak itu bisa menjalankan rencana Allah dengan baik.
  • Anak-anak bertumbuh dan berkembang mengikuti 1 pola tertentu.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisik dan di setiap tahapnya ada kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga tidak mengganggu tahap berikutnya. 

Perkembangan adalah perubahan secara psikis. Dalam tiap tahap tumbuh-kembang itu ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Bila pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat maka akan menghambat anak itu menjalankan rencana Allah. 


Contoh :
(Secara Fisik) Seorang anak tidak diberikan gizi yang baik semenjak dalam kandungan dan pada masa hidupnya sehingga fisiknya akan sakit-sakitan (lemah) sehingga tidak tumbuh dengan kekuatan memadai untuk mengerjakan rencana Allah dalam hidupnya.
(Secara Psikis) Orang tua yang entah dengan atau tanpa sengaja menimbulkan luka-luka batin pada anak, sehingga saat memenuhi panggilan Allah anak itu bisa melayani orang dengan luka-luka (jika belum dipulihkan) sehingga akan banyak melukai orang lain. 
  • Kenyataannya tidak banyak orang tua yang sungguh-sungguh memikirkan anak-anak mereka tumbuh dan berkembang sesuai tahapnya.
Bagaimana mendidik anak supaya tumbuh-kembangnya baik ?
  •  Orang tua harus menyadari faktor tumbuh-kembang anak
a.       Faktor keturunan (fisik, IQ) : tidak bisa diubah.
b.      Faktor lingkungan : faktor ini bisa dikendalikan oleh orang tua,
Contoh :
-    Faktor keluarga : tata nilai keluarga, pola interaksi dan komunikasi dalam keluarga
-    Faktor pergaulan : membentuk tata nilai baru dalam hidup anak-anak
-    Faktor tempat tinggal : rumah yang kotor/bersih, 1 rumah dihuni banyak orang, dsb
-    Faktor kesehatan : anak dalam kandungan tidak diperhatikan gizinya (ibu tidak peduli), bertengkar terus sewaktu hamil sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
-    Faktor pengalaman kehidupan  

Tugas perkembangan menurut Hari Gustadi  :
0 – 6 th : belajar berjalan, belajar bicara, belajar makanan cair-padat, mengontrol BAB dan BAK, belajar membedakan kelamin, menerima kestabilan psikologi, membentuk sikap sosial, belajar berhubungan emosi dengan orang lain, mengembangkan nurani, dsb.


6 – 12 th : belajar ketrampilan fisik, membangun pribadi, belajar mendapatkan teman sebaya, belajar membaca, menulis, menghitung, mengembangkan moral, nilai perasaan, dsb. 


12 – 20 th : menerima keadaan fisik, memahami peran maskulin/feminin, memiliki ketidakbergantungan emosi dengan orang dewasa lain, memiliki ajminan ekonomi sendiri, memprsiapkan perkawinan dan keluarga, memiliki keinginan dan tanggung jawab perilaku sosial

Mengapa orang tua perlu memahami tahapan-tahapan itu ? Karena orang tua harus bertindak menolong anak-anak mereka menyelesaikan tugas perkembangan usianya.

Orang tua perlu membaca buku-buku tentang tumbuh-kembang anak, memiliki kelompok orang tua untuk saling share, diskusi dan belajar


Live streaming Menjadi Murid Sejati 5 September 2011 (Bp. Gunawan Sri H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar