Senin, 08 Agustus 2011

BUKTI CINTA ORTU KEPADA ANAK - MEMBAWA ANAK2 MEMILIKI TUJUAN2 KEKAL


 Bukti cinta ortu kepada anak yg ketiga adalah membawa anak memiliki tujuan2 kekal bagi hidupnya. Setelah ortu menolong anak mengalami keselamatan, membangun identitas pada anak2, maka prioritas ketiga adalah membawa anak2 memiliki tujuan2 kekal karena setelah anak2 menerima Kristus hidupnya memiliki dimensi kekal.
Pentingnya membawa anak2 memiliki tujuan2 kekal adalah :
1.    Seorang anak Allah (seorang anak yang telah menerima keselamatan) telah dikembalikan lagi ke dalam desain penciptaan yang semula
Desain penciptaan semula (sebelum jatuh ke dalam dosa) adalah memiliki tujuan2 kekal.
Efesus 2 : 10
Ortu yang membawa anak2nya menjadi anak2 yang berhasil, tetapi tidak membawa anak kepada tujuan yg Allah tetapkan maka anak2 itu akan menjadi produk yg salah (ciptaan yg salah desain = tdk berguna).

2.     Menikmati kesenangan sementara tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kesenangan kekal
II Kor 4:17-18 --> Paulus menceritakan bahwa penderitaan saat ini adalah baik karena mengerjakan kemuliaan kekal yg nanti dia peroleh yang jauh lebih hebat lebih mulia. Apa yang tidak kelihatan adalah jauh lebih luar biasa daripada apa yang kelihatan.
 Seperti jagat raya, yg tidak kelihatan jauh lebih menakjubkan drpd yang kelihatan :)
Membawa anak2 sukses di dunia (kaya, terkenal, dll) tidak ada artinya bagi anak2 setelah mereka memasuki kekekalan.
Apa yg mereka bawa kepada kekekalan jika hidup hanya menikmati yang sementara ?

3. Apapun yang sementara ini betapapun senangnya tidak mendatangkan kebahagiaan sejati
Perumpamaan penabur (Luk 8:14) --> kenikmatan2  yang bersifat sementara (hebat, terkenal, kaya dll) yang tidak berhubungan dengan kekekalan bisa (bukan selalu) membuat Firman Tuhan tidak bertumbuh dan mendatangkan kesusahan.
Cinta akan uang = akar kejahatan, keinginan untuk berkuasa = mendatangkan keangkuhan --> tidak akan menikmati hidup krn kekayaan, kekuasaan, dsb  mendatangkan kecemasan, kekuatiran, persaingan, dll.
Tujuan2 kekal akan mendatangkan bukan hanya sukacita nanti, tetapi sukacita yang  dinikmati sekarang. 

4.     Karena hidup ini kekal (menerima keselamatan = hidupnya berdimensi kekal, tdk sementara)
Apapun yang harus kita lakukan saat ini harus dihubungkan dengan apa yang kita jalin dalam kekekalan. Apapun menjadi tidak berarti bila dalam kekekalan nanti tidak bisa dinikmati, ingatlah bahwa hidup dalam kekekalan jauh lebih panjang waktunya daripada hidup di dunia.
Hidup kekal bukan hanya hidup setelah kematian, tetapi saat ini yaitu hidup berdasarkan nilai2 kekal. Yang sementara tidak mendatangkan kebahagiaan sejati.


Tujuan kekal diciptakan Allah bagi orang2 percaya (saat penciptaan dan kelahiran baru) yaitu :

 1.       Mengenal Allah
Filipi 3:7-8 --> tujuan hidup Paulus sebelumnya : hebat, terkenal, punya kedudukan, tetapi itu semua  menjadi dianggap rugi (sampah) karena pengenalan akan Allah jauh melebihi semua itu.
Mengenal Allah ditunjukkan dengan :
a.       Pengetahuan yg bertambah tentang Allah
b.      Keintiman dengan Allah yang makin dalam
2 hal itu saling berkaitan. Keintiman harus berdasarkan pengetahuan yg benar, pengetahuan harus diikuti keintiman.

2.       Menjadi serupa dengan Yesus Kristus
Roma 8:29 à orang2 percaya ditentukan untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Serupa Kristus = perubahan watak yang makin menyerupai watak Kristus. Seperti apa ? Contohnya adalah Buah Roh yang semakin nyata.

3.       Melaksanakan Amanat Agung
Matius 28:19-20 --> melaksanakan Amanat Agung = terlibat dalam menolong orang lain (memberitakan Injil dan memuridkan)


Ortu yang mengasihi anak adalah ortu yang menolong anak2nya untuk memiliki tujuan2 kekal itu dan memperjuangkannya.
Anak2 perlu ditolong dalam menjalani hidup yang wajar (sekolah, kerja, menikah,  dst), tetapi ortu harus membawa anak2 menjalani setiap hidup yg wajar itu dengan perspektif kekekalan (sekolah, kerja,  menikah harus ada hubungannya dalam pengenalan akan Allah, menolong menjadi serupa Kristus, dan melaksanakan Amanat Agung)

Ortu seringkali mengajar anak2 untuk mengejar hal2 yg sementara (contoh : cita2). Itu semua tidak salah, baik bila berkaitan dengan kekekalan. Ortu yg menekankan hal2 sementara dengan cara2 yang baik (contoh : menjadi dokter harus menolong orang miskin) itu baik tetapi bila tidak berhubungan dengan kekekalan, belumlah yang terbaik.

Bagaimana cara membawa anak2 pada tujuan2 kekal ?
Ibrani 11:23 --> Karena iman maka Musa lebih suka menderita karena kekayaan Mesir dianggapnya tidak berguna karena pandangan Musa sejak kecil (dalam didikan ortunya) diarahkan pada kekekalan.

Praktisnya :
1.       Dorong anak2 punya identitas sebagai anak Allah (teguh dan tidak butuh identitas apa2 selain sebagai Anak Allah - menjadi Anak Allah sudah cukup bagi dia)
 baca di SINI
2.       Mengajar secara bertahap tentang kehidupan dan hidup kekal --> secara pelan2 menanamkan tujuan2 kekal (melalui ibadah keluarga, pembicaraan sehari2, dll)
3.       Mengajar anak2 mengambil keputusan berdasarkan tujuan2 kekal (memilih sekolah, pekerjaan, PH, dll), dengan bertanya :
Apakah sesuai dng FT (tdk melanggar) ?
Apakah memuliakan Tuhan ?
Apakah membuat hidup makin kudus dan bertumbuh ?
Apakah membuat semakinmengasihi orang lain ?
Apakah menolong dalam melakukan Amanat Agung ?
4.       Ajak anak2 melihat bahwa setiap kejadian ada campur tangan Allah
Keberhasilan dan kegagalan adalah sarana untuk mengasah watak.
Teladan ortu --> ortu harus hidup pada tujuan2 kekal 
5.   Dorong anak2 bertumbuh secara rohani – dorong anak2 ikut PA, dsb


by : Mas Gun (dng sedikit tambahan dari saya)
(Resume : Menjadi Murid Sejati (Radio Immanuel 101.00 FM/www.jogjastreamers.com - Immanuel FM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar