Bukti cinta ortu kepada anak yg ketiga adalah membawa anak
memiliki tujuan2 kekal bagi hidupnya. Setelah ortu menolong anak mengalami
keselamatan, membangun identitas pada anak2, maka prioritas ketiga adalah
membawa anak2 memiliki tujuan2 kekal karena setelah anak2 menerima Kristus
hidupnya memiliki dimensi kekal.
Pentingnya membawa anak2 memiliki tujuan2 kekal adalah
:
1. Seorang anak Allah (seorang
anak yang telah menerima keselamatan) telah dikembalikan lagi ke dalam desain
penciptaan yang semula
Desain penciptaan semula (sebelum jatuh ke dalam dosa)
adalah memiliki tujuan2 kekal.
Efesus 2 : 10
Ortu yang membawa anak2nya menjadi anak2 yang
berhasil, tetapi tidak membawa anak kepada tujuan yg Allah tetapkan maka anak2
itu akan menjadi produk yg salah (ciptaan yg salah desain = tdk berguna).
2. Menikmati kesenangan
sementara tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kesenangan kekal
II Kor 4:17-18
--> Paulus menceritakan bahwa
penderitaan saat ini adalah baik karena mengerjakan kemuliaan kekal yg nanti
dia peroleh yang jauh lebih hebat lebih mulia. Apa yang tidak kelihatan adalah
jauh lebih luar biasa daripada apa yang kelihatan.
Seperti jagat raya, yg tidak kelihatan jauh lebih menakjubkan drpd yang kelihatan :)
Membawa anak2 sukses di dunia (kaya, terkenal, dll) tidak
ada artinya bagi anak2 setelah mereka memasuki kekekalan.
Apa yg mereka bawa kepada kekekalan jika hidup hanya menikmati
yang sementara ?
3. Apapun yang sementara
ini betapapun senangnya tidak mendatangkan kebahagiaan sejati
Perumpamaan penabur (Luk 8:14) --> kenikmatan2 yang bersifat sementara (hebat, terkenal, kaya
dll) yang tidak berhubungan dengan kekekalan bisa (bukan selalu) membuat
Firman Tuhan tidak bertumbuh dan mendatangkan kesusahan.
Cinta akan uang = akar kejahatan, keinginan untuk
berkuasa = mendatangkan keangkuhan -->
tidak akan menikmati hidup krn kekayaan, kekuasaan, dsb mendatangkan kecemasan, kekuatiran,
persaingan, dll.
Tujuan2 kekal akan mendatangkan bukan hanya sukacita
nanti, tetapi sukacita yang dinikmati
sekarang.
4. Karena hidup ini
kekal (menerima keselamatan = hidupnya berdimensi kekal, tdk sementara)
Apapun yang harus kita lakukan saat ini harus dihubungkan
dengan apa yang kita jalin dalam kekekalan. Apapun menjadi tidak berarti bila
dalam kekekalan nanti tidak bisa dinikmati, ingatlah bahwa hidup dalam
kekekalan jauh lebih panjang waktunya daripada hidup di dunia.
Hidup kekal bukan hanya hidup setelah kematian, tetapi
saat ini yaitu hidup berdasarkan nilai2 kekal. Yang sementara tidak
mendatangkan kebahagiaan sejati.
Tujuan kekal diciptakan Allah bagi orang2 percaya (saat
penciptaan dan kelahiran baru) yaitu :
1.
Mengenal Allah
Filipi 3:7-8 --> tujuan hidup Paulus
sebelumnya : hebat, terkenal, punya kedudukan, tetapi itu semua menjadi dianggap rugi (sampah) karena
pengenalan akan Allah jauh melebihi semua itu.
Mengenal Allah ditunjukkan dengan :
a.
Pengetahuan yg bertambah tentang Allah
b.
Keintiman dengan Allah yang makin dalam
2 hal itu saling berkaitan. Keintiman harus berdasarkan
pengetahuan yg benar, pengetahuan harus diikuti keintiman.
2.
Menjadi serupa dengan
Yesus Kristus
Roma 8:29 à orang2 percaya
ditentukan untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Serupa Kristus = perubahan watak yang makin menyerupai
watak Kristus. Seperti apa ? Contohnya adalah Buah Roh yang semakin nyata.
3.
Melaksanakan Amanat
Agung
Matius 28:19-20 --> melaksanakan Amanat Agung
= terlibat dalam menolong orang lain (memberitakan Injil dan memuridkan)
Ortu yang mengasihi anak adalah ortu yang menolong
anak2nya untuk memiliki tujuan2 kekal itu dan memperjuangkannya.
Anak2 perlu ditolong dalam menjalani hidup yang wajar
(sekolah, kerja, menikah, dst), tetapi
ortu harus membawa anak2 menjalani setiap hidup yg wajar itu dengan perspektif
kekekalan (sekolah, kerja, menikah harus
ada hubungannya dalam pengenalan akan Allah, menolong menjadi serupa Kristus,
dan melaksanakan Amanat Agung)
Ortu seringkali mengajar anak2 untuk mengejar hal2 yg
sementara (contoh : cita2). Itu semua tidak salah, baik bila berkaitan dengan
kekekalan. Ortu yg
menekankan hal2 sementara dengan cara2 yang baik (contoh : menjadi dokter harus
menolong orang miskin) itu baik tetapi bila tidak berhubungan dengan kekekalan,
belumlah yang terbaik.
Bagaimana cara membawa anak2 pada tujuan2 kekal ?
Ibrani 11:23 --> Karena iman maka Musa
lebih suka menderita karena kekayaan Mesir dianggapnya tidak berguna karena pandangan
Musa sejak kecil (dalam didikan ortunya) diarahkan pada kekekalan.
Praktisnya :
1.
Dorong anak2 punya identitas sebagai anak Allah
(teguh dan tidak butuh identitas apa2 selain sebagai Anak Allah - menjadi Anak
Allah sudah cukup bagi dia)
baca di SINI
2.
Mengajar secara bertahap tentang kehidupan dan
hidup kekal --> secara
pelan2 menanamkan tujuan2 kekal (melalui ibadah keluarga, pembicaraan sehari2,
dll)
3.
Mengajar anak2 mengambil keputusan berdasarkan
tujuan2 kekal (memilih sekolah, pekerjaan, PH, dll), dengan bertanya :
Apakah sesuai dng FT (tdk melanggar) ?
Apakah memuliakan Tuhan ?
Apakah membuat hidup makin kudus dan bertumbuh ?
Apakah membuat semakinmengasihi orang lain ?
Apakah menolong dalam melakukan Amanat Agung ?
4.
Ajak anak2 melihat bahwa setiap kejadian ada
campur tangan Allah
Keberhasilan dan kegagalan adalah sarana untuk
mengasah watak.
Teladan ortu -->
ortu harus hidup pada tujuan2 kekal
5. Dorong anak2 bertumbuh secara rohani – dorong anak2
ikut PA, dsb
by : Mas Gun (dng sedikit tambahan dari saya)
(Resume : Menjadi Murid Sejati (Radio Immanuel 101.00 FM/www.jogjastreamers.com - Immanuel FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar