Prioritas utama yang harus dibangun oleh ortu kepada anak2 adalah menolong Anak2 mengalami
keselamatan (baca di : SINI). Sekarang kita sampai di prioritas kedua, yaitu Membangun identitas diri
anak.
Cekidot!
MEMBANGUN IDENTITAS ANAK
Identitas : berkaitan dengan siapa seseorang
yang membedakan dengan orang lain, bukan hanya menyangkut nama, tempat tinggal, TB/BB, dst
tetapi merupakan keseluruhan / totalitas yang menunjukkan ciri2 khusus seseorang yang menyangkut faktor2 biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu.
Tingkah laku = kebiasaan, sifat,
karakter, watak.
Identitas
seseorang begitu penting, kalo seseorang salah memahami identitasnya maka
tingkah lakunya juga salah.
Ortu yang membangun
identitas yang salah dalam diri anak2nya akan menghasilkan tingkah laku yang
salah dari anak2nya. Ortu yang
tepat dalam membangun identitas yang benar dalam diri anak2nya akan menuai
tingkah laku yang benar dari anak2nya.
Contoh :
Seorang anak yang sejak kecil ditekankan ortunya bahwa seseorang
berarti jika dia jadi juara, maka
tingkah laku anak itu selalu diarahkan (anak itu secara langsung/tidak langsung juga akan mengarahkan tingkah
lakunya) untuk menjadi juara supaya hidupnya berarti.
Ketika tidak menjadi juara dia merasa tidak berarti. Padahal tidak ada orang
yang bisa menjadi juara dalam segala hal. Kemampuan seseorang sungguh sangat terbatas. Akibatnya
anak itu dalam
hidupnya akan diliputi ketegangan, persaingan, sehingga tidak akan merasakan damai dan
sejahtera.
Secara umum, identitas apa saja yang biasa dibangun
dalam diri
anak2 ?
1.
Berdasarkan fisik
Entah sadar atau tidak
ortu memberi penghargaan kepada anak berdasarkan fisik. Yang tampan dan cantik
lebih dihargai dari anak2 yang kurang secara fisik, disadari maupun tidak.
2.
Berdasarkan kepandaian
Ortu menekankan bahwa seseorang berarti kalo
pandai, ortu merasa bangga jika
anaknya pandai. Pandai diidentikan dalam hal menjadi juara kelas,
pandai main musik, dll. Anak secara
sadar atau tidak akan membangun nilai dirinya berdasarkan
kepandaiannya.
3.
Berdasarkan kekayaan
Anak2 dibangun dengan
pandangan bahwa seseorang berarti
bila ia kaya. Kekayaan diidentikkan dengan punya rumah,
punya uang, punya mobil, wisata ke
luar negeri, dsb. Orang yang tidak punya itu semua
dianggap tidak berharga.
4.
Berdasarkan kedudukan / jabatan
Ortu menekankan bahwa seseorang berarti bila
punya jabatan/kedudukan yang dihargai orang lain. Kedudukan berkaitan dengan
gelar akademik, gelar kebangsawanan, dll. Identitas dirinya dibangun
berdasarkan kedudukan/jabatan.
Jikalau
identitas anak didasarkan pada hal2 di atas,
akan membuat anak2 menjadi pribadi yang rapuh karena semua hal itu tidak
bersifat kekal. Di dunia saja semua itu bisa berubah. Sifatnya tidak kekal. Orang2
yang mendasarkan identitas dirinya pada hal2 itu akan diliputi ketegangan,
persaingan, dan kekecewaan. Hal
ini membuktikan bahwa identitas yang benar sangalah penting.
Bagaimana
membangun identitas yang benar pada diri anak2 ?
Membangun identitas
yang benar harus didahului dengan menolong anak menemui keselamatan (sudah kita bahas di SINI). Identitas yang benar
dan sejati bagi anak2 adalah penegasan bahwa
mereka adalah anak2
Allah. Ortu kemudian memberi peneguhan kepada anak2nya bahwa
sebagai anak Allah dia sudah dibebaskan dari kuasa dosa sehingga tidak wajar lagi berbuat dosa.
Peneguhan lain bahwa
sebagai anak2 Allah tidak perlu takut dalam
menghadapi hidup karena Allah yang menjadi Bapa-nya terlibat secara aktif dalam
setiap detil hidupnya. Anak2 tidak merasa
takut ketika hal2 buruk terjadi bahkan saat ortu tidak bisa berbuat apa2 lagi karena dia yakin bahwa Allah menyertainya. Selain itu, sebagai anak Allah, anak2 perlu
diteguhkan bahwa Allah Bapa-nya berdaulat secara
utuh dan memiliki rencana yang kekal bagi hidupnya. Peneguhan semacam
ini akan menolong anak2 tidak lagi mengejar kedudukan/jabatan atau hal2 yang
lain karena Allah bisa memakai siapapun sesuai kehendakNya walaupun secara
manusia dia nothing (tidak punya
kedudukan, tidak pandai, tidak kaya, dst)
Ortu juga sangat perlu meneguhkan kepada anak2 bahwa segala apa yang mereka lakukan adalah untuk kemuliaan
Tuhan, dan apabila mereka gagal itu baik bagi mereka untuk belajar.
Bagaimana
caranya agar ortu mampu membangun identitas yang benar dalam diri anak2
nya ?
1.
Ortu harus mengajar kebenaran FT kepada anak2 (Dengan demikian, ortu harus belajar
kebenaran FT setiap hari. Kalo tidak begitu, apa yang akan diajarkan dan
diwariskan kepada anak2 ?)
2.
Ortu perlu menghubungkan anak2 dengan Bapa di Surga melalui ibadah
(Mencakup ibadah pribadi dan secara komunal)
3.
Ortu perlu meyakinkan dan mengajar anak2 mengenai jaminan2 yang diberikan Tuhan (Terutama 5 jaminan utama : Jaminan
Keselamatan, Jaminan Jawaban Doa, Jaminan Kemenangan atas Pencobaan, Jaminan
Pengampunan Dosa, Jaminan Bimbingan Tuhan)
4.
Ortu perlu mengajar anak2 mengambil keputusan dengan bertanya kepada Tuhan.
5.
Ortu memakai setiap keadaan
(gagal/berhasil) untuk menunjukkan identitas anak sebagai anak2 Allah (Ortu harus belajar
untuk menyikapi setiap keadaan dari sudut pandang apa yang Tuhan mau ajarkan
dari peristiwa ini)
(Live Streaming : Menjadi
Murid Sejati, 1 Agustus 2011. Bp. Gunawan Sri H, dengan sedikit tambahan dari
saya)
Thanks for posting this!!! So true! =) BTw, salam kenal yach. My name's Shinta. Tau blog ini dari Grace Suryani =)
BalasHapusyeh yeh gue juga tau blog ini dari Grace... wkwkwkwk. Makasih, great stuff! Mao copy and paste supaya disimpen dan dibaca terus supaya inget AEhuhaeuhaeae... :)
BalasHapusHi..makasih ya buat post nya..memberkati bgt..ku tau blog ini dari C'Grace..ku Dina..salam kenal :)
BalasHapus@ci Shinta : salam kenal juga, aku Joanna. Aku juga suka baca2 blog nya cici, dr awal2 malah..hehhe
BalasHapus@ nelotte : Yupp, co pas aja.... salam kenal :)
@dina : salam eknal juga Dina :)
@all : artikel ini hsl resume dr acara Menjadi Murid Sejati di radio Immanuel Solo. Tiap senin jam 8 mlm WIB, bs di streaming di : www.jogjastreamers.com, pilih immanuel FM.
baguuuuus non!!! :) asiiik assiiiik ini yang ibu2 muda kayak aku butuhkan, hohoho...
BalasHapus@ci Lia : yuuppp,,, ak juga mulai blajar parenting niy ci..hehe..meski blom tau sapa calon nya..hahaaha
BalasHapus